Namun, modal awal yang besar menjadi tantangan tersendiri bagi investor muda.
3. Logam Mulia
Emas dan logam mulia lain kerap dipilih sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi.
Investasi bisa dilakukan dalam bentuk fisik seperti batangan atau koin, maupun melalui produk seperti reksa dana emas.
Instrumen ini mudah dicairkan, meski tidak memberikan pendapatan pasif.
4. Saham
Saham menawarkan potensi keuntungan besar, namun risikonya juga tinggi.
Dengan membeli saham, investor ikut memiliki sebagian perusahaan dan berpeluang mendapatkan dividen serta kenaikan nilai saham.
Investasi sejak usia muda memberi ruang pertumbuhan modal lebih panjang.
5. Obligasi Pemerintah
Instrumen ini termasuk aman karena dijamin pemerintah, contohnya Obligasi Negara Ritel (ORI).
Dengan nominal terjangkau, obligasi cocok untuk investor pemula yang mencari pendapatan tetap dari bunga.
6. Reksa Dana
Bagi generasi muda yang tidak sempat mengelola investasi secara langsung, reksa dana menjadi pilihan praktis.
Dana dikelola oleh manajer investasi profesional, dengan berbagai jenis sesuai profil risiko, mulai dari pasar uang hingga saham.