Kasus Udang Beku Terpapar Radiasi, Satgas Temukan Sumber Cs-137 di Kawasan Industri Cikande

photo author
- Selasa, 30 September 2025 | 23:47 WIB
Menko Pangan Zulkifli Hasan menetapkan Kawasan Industri Cikande sebagai zona Cs-137 terkait kasus udang beku terkontaminasi radiasi. (Kemenko Pangan RI)
Menko Pangan Zulkifli Hasan menetapkan Kawasan Industri Cikande sebagai zona Cs-137 terkait kasus udang beku terkontaminasi radiasi. (Kemenko Pangan RI)

CATATAN BANDUNG - Produk udang beku asal Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat belakang menjadi perbincangan publik setelah diduga terkontaminasi oleh zat radioaktif.

Disebutkan bahwa produk udang beku tersebut mengandung zat Cs-137. Akibatnya, produk udang beku tersebut ditolak oleh badan pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat.

Atas peristiwa tersebut, pemerintah Indonesia kemudian membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137 dan Kesehatan pada Masyarakat Beresiko Terdampak untuk menelusuri akar permasalahan itu.

Baca Juga: Xiaomi 15T Series Resmi Diluncurkan di Indonesia, Hadirkan Fotografi Kelas Flagship dengan Tiga Kamera Lensa Leica

Terkini, melalui Satgas tersebut telah menetapkan Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, sebagai zona khusus radiasi.

Penetapan ini diumumkan Menteri Koordinator Bidang Pangan sekaligus Ketua Satgas, Zulkifli Hasan (Zulhas), dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan pada Selasa 30 September 2025.

Menko bidang Pangan itu menegaskan bahwa kasus pencemaran Cesium-137 (Cs-137) hanya terjadi di kawasan industri Cikande dan tidak berhubungan dengan rantai pasok nasional maupun ekspor.

“Produk ekspor Indonesia lainnya dipastikan terbebas pencemaran zat radioaktif tersebut,” ujar Zulhas.

Asal Kontaminasi dari Scrap Filipina

Berdasarkan investigasi Satgas, sumber pencemaran berasal dari bubuk besi bekas (scrap) impor asal Filipina yang terkontaminasi Cs-137.

Bubuk tersebut sempat disimpan dalam kontainer pengiriman. Ketika kontainer digunakan kembali untuk memuat produk lain, risiko kontaminasi bisa terjadi.

Baca Juga: Jadwal RCTI Selasa 23 September 2025: Upin Ipin, Preman Pensiun, hingga Amanah Wali Jadi Tontonan Favorit

“Datangnya dari Filipina, diduga dari bubuk scrap itu. Jadi kita sudah re-ekspor dan itu kan masuk pakai kontainer. Kalau kontainer nanti masuk muatannya udang, itu bisa tercemar udangnya,” jelas Zulhas.

Satgas juga menemukan bahwa scrap tersebut diimpor oleh PT PNT yang berlokasi di Cikande. Perusahaan ini menggunakan metode peleburan induksi dengan bahan baku besi bekas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hendra Karunia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X