Sinopsis Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI, Drama Sejarah Penuh Kontroversi

photo author
- Selasa, 30 September 2025 | 10:43 WIB
Film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI (Devira Shifawati Suherman)
Film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI (Devira Shifawati Suherman)

CATATAN BANDUNG – Setiap tanggal 30 September, masyarakat Indonesia kembali diingatkan pada peristiwa kelam 1965 lewat pemutaran film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI. Film garapan sutradara Arifin C. Noer ini bukan hanya menjadi tontonan wajib di era Orde Baru, tetapi juga masih rutin ditayangkan di sejumlah stasiun televisi hingga kini, termasuk Trans7 pada Selasa (30/9/2025) dini hari.

Dengan durasi hampir empat jam, film yang dirilis pada 1984 ini memadukan drama dan dokumenter untuk menggambarkan tragedi politik berdarah pada 30 September 1965. Cerita dibuka dengan kondisi politik Indonesia yang tegang di masa pemerintahan Presiden Soekarno. Situasi memanas ketika Partai Komunis Indonesia (PKI) digambarkan tengah merencanakan kudeta melalui kelompok yang menamakan diri Gerakan 30 September (G30S).

Film kemudian masuk pada adegan penculikan tujuh perwira tinggi Angkatan Darat, yang disebut sebagai sasaran utama PKI. Adegan demi adegan menampilkan suasana mencekam ketika para jenderal dibawa ke Lubang Buaya. Dalam versi film, mereka digambarkan mengalami penyiksaan sebelum akhirnya dibunuh dan dikuburkan di sebuah sumur tua.

Baca Juga: Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI Kembali Diputar di Televisi, Begini Sejarah dan Kontroversinya

Selanjutnya, film menyoroti reaksi militer setelah mengetahui aksi G30S. Dikisahkan bagaimana upaya pengendalian situasi dilakukan secara cepat dan terkoordinasi, dengan menggambarkan sosok pimpinan militer yang tegas dalam mengambil keputusan. Dari sinilah operasi penumpasan terhadap kelompok pemberontak berlangsung, dengan narasi kemenangan berada di pihak militer.

Klimaks cerita ditampilkan pada saat jenazah para jenderal akhirnya ditemukan di Lubang Buaya. Adegan ini menjadi salah satu bagian paling dramatis dalam film, sekaligus meninggalkan kesan kuat bagi penonton. Narasi kemudian ditutup dengan pesan moral mengenai pentingnya menjaga keutuhan bangsa serta menjauhi ideologi yang dianggap berbahaya bagi persatuan Indonesia.

Dibintangi oleh aktor populer masanya seperti Amoroso Katamsi, Umar Kayam, Bram Adrianto, dan Syubah Asa, film ini hadir dengan nuansa dokumenter yang kental. Tak hanya menampilkan kisah tragedi, film ini juga diselipi cuplikan peristiwa nyata untuk memperkuat kesan historisnya. Namun, di balik kisah yang ditawarkan, film ini juga menuai banyak kritik. Sejarawan menilai penggambaran dalam film tidak sepenuhnya akurat dengan fakta sejarah, melainkan sarat propaganda politik.

Baca Juga: Jadwal SCTV Selasa 30 September 2025: Asmara Gen Z, Cinta Sedalam Rindu, dan Cinta di Bawah Tangan

Meski menuai kontroversi, film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI tetap menjadi tontonan yang membekas di ingatan banyak orang. Setiap akhir September, film ini bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga pengingat atas salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah bangsa Indonesia. Kini, film tersebut bisa disaksikan kembali melalui stasiun televisi maupun layanan streaming resmi seperti Vidio dan YouTube.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ahmad Taofik

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Link Live Streaming Top 4 Result Dangdut Academy 7

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:46 WIB
X