CATATAN BANDUNG - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, menilai perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, sejumlah persoalan yang muncul belakangan ini, termasuk kasus keracunan massal ribuan siswa, harus dijadikan bahan perbaikan agar program tersebut berjalan lebih optimal.
Said mengusulkan agar fasilitas kantin sekolah direhabilitasi untuk dialihfungsikan sebagai dapur MBG.
Dengan cara ini, dapur hanya akan melayani kebutuhan gizi siswa di sekolah tersebut, bukan untuk ribuan porsi lintas wilayah.
Baca Juga: Apa Arti PU 608, Slogan yang Kini Mengiringi Wajah Baru Kementerian PU
Perubahan Fungsi Kantin Sekolah sebagai Dapur MBG
“Bebannya terlalu berat kalau 3.000 (porsi), diselesaikan saja 1.000 (porsi) atau pemerintah dalam hal ini mengambil posisi yang ekstrem, langsung dapur MBG di sekolah-sekolah,” ujar Said kepada wartawan di Kompleks Parlemen pada Senin 29 September 2025.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, langkah ini bisa meringankan beban Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang selama ini harus menyiapkan hingga 3.000 porsi per hari.
Selain itu, jika dapur dikelola di masing-masing sekolah, aspek higienitas dan sanitasi akan lebih mudah diawasi.
“Sehingga kantin sekolah direhab, diperbaiki, kemudian bagaimana dicek sanitasinya, dan cakupannya hanya di sekolah itu saja. Itu akan lebih luar biasa,” jelasnya.
Soroti Kasus Keracunan
Dalam pandangan Said, evaluasi terhadap MBG sangat penting mengingat adanya insiden keracunan massal yang dialami sekitar 5.620 siswa di berbagai daerah.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, sejumlah makanan MBG terkontaminasi bakteri akibat pengolahan yang tidak higienis hingga bahan pangan yang tidak lagi segar.
“Muncul isu bagaimana tentang anggarannya, saya berpendapat kalau memang harus dievaluasi secara menyeluruh silakan evaluasi,” tutur Said.
Artikel Terkait
BCA Mobile dan myBCA Kompak Error di Senin Pagi, Nasabah Keluhkan Aktivitas Terganggu
MK Batalkan UU Tapera: Gugatan Pekerja Dikabulkan dan Iuran Wajib Resmi Dihapus
Dugaan Malpraktik RSUD Batang: Pasien Divonis HIV Padahal Ada Selang Tertinggal di Tubuh
Sisi Lain Kasus Keracunan Massal di KBB: Bongkar Kelalaian Penyimpanan Makanan hingga Ortu Siswa yang Diminta Ikutan Masak
Pilu Uya Kuya Lihat Rumahnya Rusak usai Dijarah Oknum Demo, Ceritakan Barang Kenangan Anak-anaknya Semasa Kecil
Sempat Viral Bobby Nasution Hentikan Truk Pelat Aceh Tuai Polemik, Pemprov Sumut Sebut Bukan Razia tapi Ajakan
Pesan Menohok Ferry Irwandi usai Dipolisikan Hera Lubis, dari Sindir Laporan hingga Postingan yang Dihapus
Prabowo Curhat di Munas PKS: Kaget Parahnya Korupsi di Pemerintahan hingga Klaim Keberhasilan MBG Meski Dibayangi Kasus Keracunan
Nurut Saran Ahli Gizi untuk Libatkan Puskesmas, BGN Gandeng Kemenkes Perketat Awasi MBG Usai Kasus Keracunan Meningkat
Apa Arti PU 608, Slogan yang Kini Mengiringi Wajah Baru Kementerian PU