Apa Arti PU 608, Slogan yang Kini Mengiringi Wajah Baru Kementerian PU

photo author
- Senin, 29 September 2025 | 19:33 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum kenalkan PU 608, sebuah terobosan baru pembangunan. (suarahits.com/jpp)
Kementerian Pekerjaan Umum kenalkan PU 608, sebuah terobosan baru pembangunan. (suarahits.com/jpp)

CATATAN BANDUNG - Di berbagai baliho, backdrop acara resmi, hingga unggahan media sosial, slogan PU 608 kerap muncul dan menarik perhatian publik.

Pertanyaan pun mengemuka: apa sebenarnya makna angka dan huruf dalam slogan yang belakangan identik dengan wajah baru Kementerian Pekerjaan Umum ini?

Sejak berganti nama dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi Kementerian Pekerjaan Umum (PU), kementerian ini mendorong citra baru yang lebih ringkas, fokus, sekaligus berorientasi hasil.

Slogan PU 608 dipilih sebagai pedoman kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur nasional lima tahun ke depan.

Baca Juga: Nurut Saran Ahli Gizi untuk Libatkan Puskesmas, BGN Gandeng Kemenkes Perketat Awasi MBG Usai Kasus Keracunan Meningkat

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PU Lisniari Munthe, kepada jaringan Promedia, di Jakarta, 26 September 2025, menegaskan bahwa slogan ini bukan sekadar hiasan visual. PU 608 adalah kompas.

Angka 6 berarti target efisiensi investasi atau ICOR di bawah 6. Angka 0 adalah tekad untuk menekan angka kemiskinan mendekati nol. Dan 8 mencerminkan ambisi kita mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen per tahun.

“Jadi setiap proyek PU harus menyumbang langsung ke arah itu,” ujar Lisniari .

Fokus Infrastruktur

Lisniari menjelaskan, perubahan nama kementerian memberi ruang lebih fokus pada pembangunan infrastruktur dasar yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Ia mencontohkan tiga proyek yang kini digarap dengan semangat PU 608.

Pertama, pembangunan Sekolah Rakyat di sejumlah daerah terpencil. Proyek ini tak sekadar menyediakan gedung, tetapi juga akses pendidikan yang lebih layak.

“Sekolah Rakyat adalah bukti bahwa infrastruktur bisa jadi pintu keluar dari lingkaran kemiskinan. Dengan fasilitas yang layak, anak-anak di desa terpencil punya kesempatan yang sama untuk maju,” kata Lisniari.

Baca Juga: Prabowo Curhat di Munas PKS: Kaget Parahnya Korupsi di Pemerintahan hingga Klaim Keberhasilan MBG Meski Dibayangi Kasus Keracunan

Kedua, membangun dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kementerian PU berperan dalam penyediaan infrastruktur dasar dapur ini: mulai dari bangunan, instalasi air bersih, hingga sanitasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hendra Karunia

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X