Namun memasuki set kedua, permainan mulai berubah. Pakistan tampil lebih disiplin dan memperbaiki lini pertahanan. Sementara itu, servis error dan buruknya penerimaan bola pertama dari pemain Indonesia mulai memberi celah bagi lawan untuk mencetak poin.
Skor sempat ketat di pertengahan set kedua, namun Pakistan mampu mempertahankan keunggulan dan menang 25-21. Momentum ini menjadi titik balik dalam pertandingan.
Set ketiga kembali berjalan sulit bagi Indonesia. Tim Garuda sempat tertinggal jauh 1-5 di awal. Upaya mengejar dilakukan, bahkan jarak sempat menyempit menjadi 14-15. Namun, Pakistan tetap konsisten dan menutup set ini dengan skor 25-20.
Pada set keempat, Pakistan kembali menunjukkan dominasi. Mereka unggul sejak awal set dan terus memperlebar selisih poin berkat pertahanan kokoh dan blok yang sulit ditembus. Indonesia yang mencoba bangkit justru sering kehilangan poin akibat error sendiri.
Indonesia sempat mendekat menjadi 14-20, namun keunggulan Pakistan sudah terlalu jauh. Skor 25-17 di set keempat memastikan kemenangan mereka dengan skor akhir 3-1.
Secara statistik, Indonesia cukup banyak melakukan kesalahan elementer, mulai dari servis yang gagal, komunikasi saat reli, hingga penerimaan servis lawan yang tidak maksimal. Hal ini membuat alur serangan mereka mudah terbaca.
Salah satu upaya pelatih Jiang Jie untuk mengubah situasi ialah dengan memasukkan setter muda Jasen Natanael Kilanta di set ketiga, menggantikan Dio Zulfikri. Skema baru ini sempat membuahkan hasil dengan mendekatkan perolehan poin, namun tak cukup untuk membalikkan keadaan.
Pakistan tampil solid dengan permainan kolektif dan rotasi blok yang efektif. Setiap kali Indonesia mencoba bangkit, lawan selalu mampu menekan balik dan mencuri poin-poin penting.
Kekalahan ini membuat Indonesia gagal mengulang prestasi di turnamen-turnamen sebelumnya, di mana mereka sempat menembus babak empat besar tingkat Asia. Kini, harapan Garuda tersisa untuk mengamankan posisi kelima.
Indonesia dijadwalkan akan kembali bertanding pada Minggu (22/6/2025) untuk memperebutkan posisi 5-8 besar. Laga ini tetap penting untuk peringkat Asia dan peluang menuju kualifikasi turnamen tingkat internasional berikutnya.
AVC Men’s Nations Cup 2025 menjadi ajang penting bagi Indonesia untuk mengukur kekuatan dan kedalaman skuad jelang kompetisi yang lebih besar. Meski gagal di perempat final, evaluasi menyeluruh diperlukan untuk meningkatkan konsistensi permainan tim.
Masyarakat pecinta voli nasional masih berharap Rivan Nurmulki, Farhan Halim, dan pemain lainnya bisa kembali tampil maksimal di laga perebutan peringkat berikutnya dan membawa pulang hasil terbaik untuk Merah Putih.
Artikel Terkait
Trans TV 20 Juni 2025: Deretan Program Spesial dari Pagi hingga Malam, Ada Bioskop Next, Bidaah, Rumpi No Secret
Bocoran Kode Promo Grab dan Gojek, Jumat 20 Juni 2025, Ongkos Pulang Kerja Diskon 50 Persen
Ketua Komisi I DPRD Bandung Barat Sandi Supyandi Dukung Jam Malam Pelajar, Dorong Satpol PP Gencarkan Razia
Hadir di Acara Ngunduh Mantu, Cinta Laura Ngaku Salah Kostum dan Beri Pesan Begini untuk Al Ghazali - Alyssa Daguise
Jadwal Lengkap AVC Nations Cup 2025 Voli Putra: Indonesia vs Pakistan di Perempat Final, Siaran Langsung Moji dan Vidio
GRATIS! Jadwal dan Link Live Streaming Thailand vs Filipina Hari Ini, 20 Juni 2025 di AVC Nations Cup Voli Putra
Kemenag: Arab Saudi Bakal Umumkan Kuota Haji 2026 pada 10 Juli 2025
Grup Neraka Menanti Persib di Piala Presiden 2025: Lawan Port FC dan Dewa United
Wamenpar: Quality Tourism Tak Hanya soal Jumlah Kunjungan, tapi Juga Pengalaman Unik untuk Wisatawan
Seskab Teddy Bagikan Rangkuman Kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia: Dua Hari di St. Petersburg