CATATAN BANDUNG - Wamenpar: Quality Tourism Tak Hanya soal Jumlah Kunjungan, tapi Juga Pengalaman Unik untuk Wisatawan
Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa menegaskan bahwa konsep quality tourism atau pariwisata berkualitas menjadi pendekatan efektif untuk membenahi sektor pariwisata agar semakin berdampak positif bagi masyarakat.
“Kita jangan terjebak, karena (pariwisata) berkualitas, bukan berarti kita hanya menyasar segmen tertentu saja,” ujar Ni Luh Puspa dalam kuliah umum di Universitas Mahendradatta, Denpasar, Bali pada Sabtu, 21 Juni 2025.
“Tetapi bagaimana kita berbenah lebih dalam sehingga wisatawan yang datang bisa mendapatkan pengalaman berwisata yang berkualitas melalui lingkungan yang sehat, tempat yang aman dan nyaman, berhubungan dengan masyarakat lokal dengan baik, serta kemampuan untuk menghormati masyarakat lokal,” imbuhnya.
Baca Juga: Grup Neraka Menanti Persib di Piala Presiden 2025: Lawan Port FC dan Dewa United
Ni Luh Puspa mengungkapkan bahwa quality tourism mencakup makna yang luas karena bukan hanya tentang jumlah kunjungan, tetapi bagaimana daya saing destinasi dapat memberikan pengalaman yang unik, bernilai tinggi, dan berkelanjutan bagi wisatawan.
Ia juga menyoroti masih adanya pemahaman keliru terkait pariwisata berkualitas yang sering dikaitkan hanya dengan wisatawan berpengeluaran tinggi atau high-spending tourist.
Padahal, tren global pasca-pandemi COVID-19 telah mengubah preferensi wisatawan, yang kini lebih mengutamakan pengalaman yang personal, bertanggung jawab, dan ramah lingkungan.
Wisatawan kini memilih transportasi rendah emisi, destinasi yang tidak padat, serta akomodasi berkelanjutan.
Baca Juga: Kemenag: Arab Saudi Bakal Umumkan Kuota Haji 2026 pada 10 Juli 2025
Saat ini, mereka cenderung mencari ketenangan, menjauhi keramaian, dan tertarik dengan destinasi tersembunyi atau hidden gem.
Konsep ini kemudian sejalan dengan prinsip ekonomi pariwisata baru, yakni low touch, hygiene, less crowd, dan low mobility.
“Keempat prinsip ini yang kemudian memperkuat bahwa quality tourism adalah suatu keniscayaan, ini bukan lagi opsi bagi pemerintah, bagi pelaku industri pariwisata, tapi ini adalah sesuatu yang sudah harus kita lakukan bersama-sama,” kata Ni Luh Puspa.
Pemerintah melalui Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, Program Pembangunan (PP) yang perlu dicapai oleh sektor pariwisata dalam lima tahun mendatang adalah pembangunan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Artikel Terkait
RTV Kamis 19 Juni 2025: Deretan Kartun Seru BoBoiBoy, Teenieping, hingga Mechamato Tayang Hari Ini!
Mentari TV Kamis 19 Juni 2025: Bluey, Pokemon, dan Bioskop Keluarga Siap Temani Waktu Santai Anda
Trans TV 20 Juni 2025: Deretan Program Spesial dari Pagi hingga Malam, Ada Bioskop Next, Bidaah, Rumpi No Secret
Bocoran Kode Promo Grab dan Gojek, Jumat 20 Juni 2025, Ongkos Pulang Kerja Diskon 50 Persen
Ketua Komisi I DPRD Bandung Barat Sandi Supyandi Dukung Jam Malam Pelajar, Dorong Satpol PP Gencarkan Razia
Hadir di Acara Ngunduh Mantu, Cinta Laura Ngaku Salah Kostum dan Beri Pesan Begini untuk Al Ghazali - Alyssa Daguise
Jadwal Lengkap AVC Nations Cup 2025 Voli Putra: Indonesia vs Pakistan di Perempat Final, Siaran Langsung Moji dan Vidio
GRATIS! Jadwal dan Link Live Streaming Thailand vs Filipina Hari Ini, 20 Juni 2025 di AVC Nations Cup Voli Putra
Kemenag: Arab Saudi Bakal Umumkan Kuota Haji 2026 pada 10 Juli 2025
Grup Neraka Menanti Persib di Piala Presiden 2025: Lawan Port FC dan Dewa United