CATATAN BANDUNG-:Dari Kampus ke Dunia Kerja, Tantangan Berat Menanti Fresh Graduate di Tengah Ekonomi yang Lesu
Memulai karier pertama setelah lulus sekolah atau perguruan tinggi merupakan momen penting yang bisa menentukan masa depan seorang lulusan baru atau disebut sebagai fresh graduate.
Kendati demikian, ketika resesi melanda dan tingkat pengangguran meningkat, banyak fresh graduate harus menghadapi kenyataan pahit.
Baca Juga: Mentan Pastikan Beras SPHP Rusak Bisa Ditukar Langsung di Bulog
Mereka dinilai cenderung lebih sulit mendapatkan pekerjaan berkualitas dibandingkan dengan yang lulus di masa ekonomi yang tergolong stabil.
Dalam riset TD Economic yang dipublikasikan pada Februari 2024 lalu, kondisi ini bisa berdampak panjang.
Fresh graduate yang memulai karier dalam situasi underemployed atau bekerja di bawah kualifikasi, berisiko tidak menikmati penuh keuntungan dari gelar pendidikan yang mereka miliki.
Dampak tersebut bisa terasa hingga bertahun-tahun kemudian, membuat mereka tertinggal dari rekan-rekan seangkatan.
“Pekerjaan pertama seseorang setelah lulus sangat berperan dalam membentuk arah karier mereka. Memulai di tengah resesi berarti kemungkinan besar harus menerima pekerjaan dengan kualitas yang lebih rendah,” tulis TD Economic dalam risetnya.
Meski begitu, terdapat secercah harapan. Program pembelajaran berbasis kerja atau work-integrated learning (WIL) dinilai dapat membantu memperbaiki peluang di pasar kerja.
“Kesempatan pengembangan keterampilan melalui WIL bisa menjadi jalan keluar, terutama ketika ekonomi melambat dan peluang kerja menyempit,” jelas TD Economic.
Dalam riset itu juga diketahui, saat krisis keuangan global pada tahun 2024, jumlah fresh graduate yang mendapatkan pekerjaan dengan keterampilan tinggi turun drastis hingga 20 persen. Kondisi tersebut dinilai butuh waktu lebih dari 3 tahun untuk pulih.
Fenomena serupa terjadi di awal pandemi Covid-19. Kesempatan mendapatkan pekerjaan berkualitas anjlok dengan cepat, meski kemudian pulih lebih cepat seiring pelonggaran pembatasan.
Artikel Terkait
Mentan Klaim Harga Beras Turun di 32 Provinsi, Tetap Ingatkan Jangan Terlalu Rendah dari HET
Menpan-RB: Indonesia Puncak Bonus Demografi tapi Produktivitas Belum Optimal
PLN Garap 2 Proyek Pembangkit Panas Bumi di Bengkulu, Termasuk PLTP Kepahiang Sebesar 110 MW
Terimbas Demo di Jakarta, 12 KA Jarak Jauh Berhenti Luar Biasa di Stasiun Jatinegara
BBM SPBU Swasta Masih Kosong Meski Kuota Impor Tambah 10 Persen, Bahlil: Silakan Beli di Pertamina
BPH Migas Cari Ketua-Anggota Komite Baru, DPR Bakal Seleksi 18 Nama Usulan Prabowo
Strategi Perdagangan Trump Terancam Runtuh usai Pengadilan AS Putuskan Tarif Impor Tidak Sah
Ditebus Rp54 Miliar, Calvin Verdonk Siap Jalani Karier Baru di Ligue 1 Prancis Bersama LOSC Lille
Jadwal ANTV Hari Ini Minggu 31 Agustus 2025: Mega Bollywood, Sinema Spesial, hingga Penghargaan Achmad Bakrie XXI
Mentan Pastikan Beras SPHP Rusak Bisa Ditukar Langsung di Bulog