CATATAN BANDUNG-Studi terbaru dari Washington University School of Medicine di St. Louis, Amerika Serikat, menyoroti dampak merokok terhadap penyusutan otak.
Merokok tidak hanya terkait dengan penyusutan otak, tetapi juga meningkatkan risiko gangguan kognitif, demensia, dan penyakit Alzheimer.
Berhenti merokok, meskipun otak tidak dapat pulih sepenuhnya, dapat mencegah penurunan lebih lanjut.
Baca Juga: Berikut Ini Lima Tips Agar Bebas Mabuk Perjalanan Saat Liburan Akhir Tahun
Direktur Pusat Penelitian Kesehatan & Perilaku WashUMed, dr. Laura J. Bierut, yang memimpin penelitian ini, mengungkapkan bahwa meskipun risiko merokok terhadap paru-paru dan jantung sudah diketahui, penelitian ini bertujuan untuk memahami dampak berbahaya merokok terhadap otak.
Studi ini melibatkan 32.094 peserta Eropa dari UK Biobank, menemukan bahwa merokok lebih banyak terkait dengan tingkat penyusutan otak yang lebih besar.
Meskipun sekitar setengah keinginan seseorang untuk merokok dipengaruhi oleh faktor genetik.
Berhenti merokok dapat menghentikan hilangnya materi abu-abu lebih lanjut.