berita

PM Israel Netanyahu Terancam, Partai Likud Berencana Gulingkan Kekuasaan

Rabu, 15 November 2023 | 14:37 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (Instagram).

BAGIKAN BERITA – Kedudukan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terancam usai adanya wanaca menteri-menteri Israel dan para anggota parlemen dari partai berkuasa, Likud menggulingkannya.

Channel 3 News melaporkan bahwa rencana itu termasuk upaya merekrut 61 anggota parlemen untuk meloloskan mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Netanyahu, dan untuk membentuk pemerintahan baru tanpa melalui pemilihan umum.

Saluran berita itu menambahkan bahwa para anggota parlemen dari partai Likud khawatir jika Netanyahu tetap memimpin partai dan kemudian menyebabkan kekalahan pada pemilu berikutnya.

Para anggota parlemen tersebut khawatir bahwa perkembangan seperti itu menyebabkan sebagian besar dari mereka tidak dapat menjadi bagian dari sistem politik Israel.

Selain itu setelah operasi darat militer di Gaza berakhir --namun hingga kini belum menunjukkan akan berakhir, para anggota parlemen itu akan melanjutkan rencana mereka untuk mengadakan sidang parlemen guna menggulingkan Netanyahu.

Untuk meredakan ketakutan oposisi, tokoh Likud yang diusulkan untuk memimpin pemerintahan setelah Netanyahu dilaporkan tidak akan mencalonkan diri pada pemilu berikutnya.

Baca Juga: Simak Syarat Pengajuan KUR BRI, Pelaku UMKM Bisa Pinjam Modal Usaha hingga Rp50 Juta

Namun demikian, media itu mengatakan peluang keberhasilan rencana tersebut rendah karena hanya 10 anggota parlemen dari Likud yang menyetujui rencana itu.

Menurut hukum Israel, harus ada sedikitnya 15 anggota Likud yang setuju agar rencana tersebut bisa dilanjutkan.

Pemerintahan Netanyahu dilantik pada 29 Desember 2022 setelah pemilu November menghasilkan suara mayoritas  bagi blok sayap kanan yang dipimpinnya itu untuk membentuk pemerintahan baru.

Sejumlah jajak pendapat terbaru di Israel menunjukkan dukungan bagi Netanyahu dan Partai Likud menurun signifikan dan mendukung partai-partai oposisi.

Penurunan itu terlihat pascaserangan mendadak yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel dan di tengah pembalasan Israel yang tiada henti dalam sebulan lebih sejak itu.***

Tags

Terkini