Rumah Sakit Al Shifa di Gaza Palestina Dikepung oleh Tank Tentara zionis Israel, Banyak Bayi Meninggal Karena Tidak Ada Listrik

photo author
- Senin, 13 November 2023 | 22:13 WIB
Ambulans membawa pengungsi warga Palestina.  Militer Israle menutup gerbang depan rumah sakit terbesar di Gaza, RS al-Shifa , tempat ribuan orang terluka  terjebak di dalam. (Tangkapan Layar YouTube.com @Sky News Australia)
Ambulans membawa pengungsi warga Palestina. Militer Israle menutup gerbang depan rumah sakit terbesar di Gaza, RS al-Shifa , tempat ribuan orang terluka terjebak di dalam. (Tangkapan Layar YouTube.com @Sky News Australia)

CATATAN BANDUNG- Kekejaman tentara zionis Israel terus berlangsung, kali ini giliran Rumah Sakit Al Shifa di Gaza Palestina dikepung oleh tentara zioniss Israel melalui blokade tank-tank dengan persenjataan lengkap.

Imbas  dari blokade tentara zionis Israel, menurut petugas medis Rumah Sakit Al Shifa di Gaza Palestina banyak para bayi yang baru lahir meninggal dunia karena kekurangan oksigen karena tidak ada pasokan listrik.


Rumah Sakit Al Shifa di Gaza Palestina tersebut menjadi target utama pasukan Zionis Israel untuk menguasai separuh wilayah utara Jalur Gaza.

Baca Juga: Tega Banget, Ibu di Depok Jual Anaknya yang Masih ABG ke WNA Mesir

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al Qidra, yang berada di dalam RS tersebut, menjelaskan 32 pasien meninggal dalam tiga hari terakhir, termasuk tiga bayi yang baru lahir, akibat pemadaman listrik dan pengepungan.

Saat ini masih ada 650 pasien masih berada di RS Al Shifa Gaza Palestina masih menunggu untuk dievakuasi ke RS lain oleh Palang Merah atau lembaga netral lainnya.

Tentara Zionis Israel mengklaim rumah sakit Al Shifa tersebut berada di atas terowongan para pejuang Hamas, yang menggunakan pasien sebagai tameng. Tuduhan tersebut dibantah oleh kelompok perlawanan Palestina itu.

"Tank-tank berada di depan RS. Kami diblokade penuh. Ini daerah sipil sepenuhnya. Hanya ada fasilitas kesehatan, pasien, dokter, dan warga sipil lain yang tinggal di RS. Ini harus dihentikan," kata seorang ahli bedah Al Shifa, Dr Ahmed El Mokhallalati, lewat telepon.

Baca Juga: Jadwal Trans TV dan Trans 7 Hari Ini Senin 13 November 2023: Dream Box Indonesia, On The Spot, Secret Story

"Mereka membombardir tangki-tangki (air), mereka membombardir sumur-sumur, mereka membombardir pompa oksigen juga. Mereka membombardir segalanya di RS,"ujarnya.

"Jadi, kami hampir tidak bisa bertahan. Kami katakan, RS bukan lagi tempat yang aman untuk merawat pasien. Kami membahayakan pasien jika tetap membiarkan mereka di sini."

Israel melancarkan perang bulan lalu terhadap Hamas, setelah kelompok perlawanan Palestina itu menyusup dan menyerang Israel selatan. Sekitar 1.200 orang tewas dan 240 orang disandera di Gaza, menurut Israel.

Sedangkan, pihak Palestina mengungkapkan lebih dari 11.000 warga sipil, 40 persen di antaranya anak-anak, tewas dan lebih dari separuh penduduk Gaza kehilangan tempat tinggal akibat serangan tanpa henti yang dilakukan oleh tentara Zionis Israel.

Sejak pasukan darat Israel memasuki Gaza pada akhir Oktober dan mengepung Kota Gaza, pertempuran terkonsentrasi di kawasan sekitar Al Shifa, rumah sakit terbesar di wilayah kantung Palestina itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hendra Karunia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X