Panduan Lengkap Shalat Idul Adha 1444 Hijriah beserta Bacaan Arab, Latin dan Terjemah Bahasa Indonesia

photo author
- Rabu, 28 Juni 2023 | 19:54 WIB
ilustrasi sholat idul adha berjamaah di Masjid Istiqlal. (Foto: istiqlal.or.od)
ilustrasi sholat idul adha berjamaah di Masjid Istiqlal. (Foto: istiqlal.or.od)

CATATAN BANDUNG – Berikut tata cara pelaksanaan Shalat Idul Adha dilengkapi bacaan bahasa arabm latih dan terjemah bahasa Indonesia agar mudah dimengerti.

Shalat Idul Adha ini memiliki syarat dan rukun yang tidak berbeda dengan shalat lainnya. Pun juga berbagai macam hal yang membatalkannya juga tidak memiliki perbedaan dengan shalat pada umumnya.

Namun, perbedaannya adalah shalat ini tidak diawali dengan adzan dan iqamah. Dalam tata cara pelaksanaannya, shalat ini juga memiliki sedikit perbedaan.

Shalat Idul Adha dapat dilakukan sejak terbitnya matahari pada tanggal 10 Dzulhijjah hingga waktu Zuhur di hari yang sama tiba. Shalat Idul Adha dilakukan dua rakaat. Shalat ini dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah.

Namun, boleh juga shalat Idul Adha ini dilaksanakan secara sendirian (munfarid) jika terlambat berjamaah.

Baca Juga: Bocoran Kode Promo Gojek dan Grab, Rabu 28 Juni 2023, Tersedia Diskon dan Cashback untuk Libur Idul Adha

Adapun tata cara shalat Idul Adha sesuai penjelasan KHR Asnawi, salah satu pendiri NU asal Kudus, dalam kitabnya yang berjudul Fashalatan, adalah sebagai berikut. Hal ini seperti dikutip dari Mahbib Khoiron dalam tulisan berjudul 'Tata Cara Shalat Idul Adha', pada Selasa 27 Juni 2023.

Pertama, shalat Idul Adha ini diawali dengan niat. Niat ini sunnah untuk dilafalkan untuk membimbing hati membaca niat yang sama. Adapun niat shalat Idul Adha adalah berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى

Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ (imaman/makmuman) rak'taini lillahi ta’ala”.

Artinya, “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

Jika shalat dilaksanakan sendirian, tidak perlu menambah kata di dalam kurung (imaman atau makmuman). Namun, ketika menjadi imam, perlu ditambah “imaman”, sedang ketika menjadi makmun perlu ditambah “makmuman” sebagaimana termaktub di atas.

Baca Juga: Honda Forza Kini Hadir Makin Mewah dan Prestisius, Inilah Harga dan Spesifikasinya

Kedua, takbiratul ihram sebagaimana shalat biasa. Setelah membaca doa iftitah, shalat ini dilanjutkan dengan membaca takbir dengan mengangkat tangan sebanyak tujuh kali untuk rakaat pertama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ahmad Taofik

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X