Profil Timothy Anugerah Saputra: Mahasiswa Berprestasi Asal Bandung yang Jadi Korban Perundungan di Kampus Unud

photo author
- Senin, 20 Oktober 2025 | 10:34 WIB
Mengenal Timothy Anugerah Saputra, Mahasiswa Udayana Diduga Jadi Korban Bullying hingga Tewas. (Instagram/@univ.udayana)
Mengenal Timothy Anugerah Saputra, Mahasiswa Udayana Diduga Jadi Korban Bullying hingga Tewas. (Instagram/@univ.udayana)

CATATAN BANDUNG – Suasana duka menyelimuti Universitas Udayana (Unud) Bali setelah kabar meninggalnya Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang dikenal berprestasi dan berkepribadian baik. Timothy, mahasiswa jurusan Sosiologi semester VII, ditemukan meninggal dunia pada Rabu (15/10/2025) pagi usai diduga melompat dari lantai empat Gedung FISIP. Tragedi ini memicu gelombang duka dan kemarahan publik setelah muncul dugaan kuat bahwa ia menjadi korban perundungan (bullying) oleh rekan-rekannya sendiri.

Sosok Timothy yang Dikenal Santun dan Cerdas

Timothy Anugerah Saputra lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 25 Agustus 2003. Dikenal dengan panggilan akrab Timmy, ia dikenal sebagai mahasiswa yang rendah hati, mudah bergaul, dan aktif berdiskusi tentang isu-isu sosial. Teman-temannya menuturkan bahwa Timothy adalah sosok yang lembut dan selalu siap membantu siapa pun.

Meski berasal dari luar Bali, ia cepat beradaptasi dengan lingkungan kampus dan menunjukkan prestasi yang baik di bidang akademik. Rekan-rekannya di jurusan Sosiologi mengenang Timothy sebagai pribadi yang antusias belajar dan memiliki kepedulian tinggi terhadap masyarakat.

Namun, di balik keramahan dan prestasinya, Timothy diduga menyimpan luka batin akibat perlakuan tidak menyenangkan dari sejumlah rekan kampusnya.

Baca Juga: Setelah Tes DNA Tak Cocok, Polri Tetapkan Lisa Mariana Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil

Dugaan Bullying yang Berujung Tragis

Kasus ini bermula dari beredarnya tangkapan layar percakapan di grup WhatsApp mahasiswa Unud yang menunjukkan ejekan dan komentar tidak pantas terhadap Timothy, bahkan setelah ia meninggal dunia. Beberapa isi percakapan yang beredar memperlihatkan hilangnya empati, dengan komentar seperti “Nanggung banget kalau bunuh diri dari lantai 2 yak” dan “Cargo sekarang mahal, baru dia main gila.”

Isi chat tersebut membuat publik marah dan menilai adanya degradasi moral di lingkungan akademik. Media sosial pun dipenuhi kecaman terhadap perilaku tak berperikemanusiaan itu.

Sanksi Tegas dari Kampus dan Organisasi Mahasiswa

Universitas Udayana tidak tinggal diam. Dalam pernyataan resmi pada Jumat (17/10/2025), pihak kampus menegaskan bahwa percakapan dalam tangkapan layar itu benar terjadi di kalangan mahasiswa Unud, namun dilakukan setelah kematian Timothy. Meski demikian, kampus mengecam keras segala bentuk ucapan, tindakan, dan komentar yang nir-empati.

Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPK) Unud telah ditugaskan untuk melakukan penyelidikan terhadap para mahasiswa yang terlibat. Kampus juga berjanji akan menjatuhkan sanksi tegas apabila terbukti ada unsur perundungan atau pelanggaran etika akademik.

Baca Juga: Final Livoli Divisi Utama 2025 Tayang di Moji TV! Cek Jadwal Lengkap Minggu 19 Oktober 2025

Selain itu, organisasi mahasiswa di tingkat fakultas juga bergerak cepat. Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) FISIP Unud memberhentikan empat pengurusnya secara tidak hormat karena terlibat dalam percakapan yang menghina korban. Mereka adalah:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ahmad Taofik

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X