Bukan Hanya Pemerataan, Ini Alasan Sekolah Garuda Sebagian Besar Dibangun di Luar Pulau Jawa

photo author
- Rabu, 8 Oktober 2025 | 21:34 WIB
Foto Ilustrasi - Sekolah Garuda adalah bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. (Unsplash/Fajar Herlambang STUDIO)
Foto Ilustrasi - Sekolah Garuda adalah bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. (Unsplash/Fajar Herlambang STUDIO)

Jika Sekolah Garuda menitikberatkan pada pengembangan potensi unggul di wilayah 3T, maka Sekolah Rakyat lebih fokus pada pemerataan akses, yaitu agar tak ada anak Indonesia yang tertinggal dari sisi pendidikan, apa pun kondisi ekonominya.

Dengan demikian, kedua program ini saling melengkapi: Sekolah Rakyat membuka jalan bagi pemerataan, sementara Sekolah Garuda mencetak bibit unggul dari berbagai penjuru negeri.

16 Sekolah Garuda Diperkenalkan Serentak

Baca Juga: Bocoran Kode Promo Grab dan Gojek, Rabu 8 Oktober 2025, Hanya Bayar 10 Persen Ongkos Perjalan

Dalam peluncuran perdananya, pemerintah memperkenalkan 16 Sekolah Garuda yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sebanyak 12 di antaranya merupakan sekolah transformasi, seperti SMAN 10 Fajar Harapan (Aceh), SMA Unggul Del (Sumatera Utara), SMA Taruna Nusantara (Jawa Tengah), dan SMA Averos Sorong (Papua Barat Daya).

Sementara empat sekolah baru tengah dibangun di Belitung Timur, Timor Tengah Selatan (NTT), Konawe Selatan (Sulawesi Tenggara), dan Bulungan (Kalimantan Utara).

Menurut Mendikti Saintek Brian Yuliarto, pembangunan satu Sekolah Garuda baru memerlukan dana sekitar Rp200 miliar, dengan empat sekolah ditargetkan beroperasi pada tahun ajaran 2026.

Dua Jalur, Satu Tujuan

Meski berbeda fokus, baik Sekolah Garuda maupun Sekolah Rakyat berangkat dari satu visi besar: memastikan semua anak Indonesia mendapat kesempatan pendidikan yang layak.

Sekolah Rakyat memperkuat pondasi akses, sementara Sekolah Garuda menyiapkan generasi unggul yang siap bersaing di level nasional maupun global.

Keduanya menjadi simbol bahwa pemerataan pendidikan bukan sekadar membangun sekolah, tetapi juga membangun masa depan bangsa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hendra Karunia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X