Orang Tua Wajib Tahu! Ini Lima Dampak Buruk Radiasi HP Terhadap Anak

CATATAN BANDUNG-Handphone (HP) kini tidak hanya dipergunakan oleh orang dewasa saja, namun kini anak-anak sehari-hari sudah bermain HP dengan waktu yang cukup lama.

Ternyata, sejumlah peneliti mencurigai adanya risiko radiasi yang terdapat pada HP terhadap anak-anak.

Hal ini disebabkan penyerapan radiasi pada anak lebih tinggi, dibandingkan dengan orang dewasa terutama sama bermain HP.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar 3 Juli 2023: D’Academy Asia 6, Magic 5, Persik Kediri vs Borneo FC Samarinda

Terdapat beberapa faktor yang lebih rentan terhadap paparan radiasi HP di antaranya jaringan otak, tengkorak kepala, dan ukuran tubuh yang berbeda dengan orang dewasa.

Dengan kondisi tersebut, orangtua perlu membatasi durasi penggunaan ponsel pada anak.

Anda perlu memerhatikan dan tegas pada anak untuk membatasi penggunaan ponsel untuk mencegah risiko penyakit yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Senin 3 Juli 2023: Indonesia's Got Talent 2023, Hole In The Wall dan Cinta Tanpa Karena

Berikut dampak buruk radiasi HP bagi kesehatan anak:

1.Ganggu Pola Tidur Anak
Anak yang terbiasa memegang ponsel terlalu lama, baik untuk telpon bersama teman, bermain gim, atau bermain media sosial akan menyebabkan kelelehan dan kegelisahan. Hal ini dapat mengganggu pola hidup anak Anda.

Pola hidup yang terganggu akibat bermain ponsel terlalu lama dapat membuat anak mudah mengantuk dan sulit berkonsentrasi.

2.. Ganggu Kinerja Otak Anak
Gelombang elektromagnetik pada ponsel dapat dengan mudah menembus ke bagian dalam otak anak. Hal ini dikarenakan anak belum memiliki pelindung yang cukup kuat untuk menangkal gelombang elektromagnetik ini.

Penelitian telah menunjukkan bahwa dengan hanya berbicara lewat ponsel selama 2 menit, aktivitas listrik di dalam otak anak dapat berubah. Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan dalam pola suasana hati dan kecenderungan perilaku.

3. Ganggu Kesehatan Mental Anak
Dampak penggunaan ponsel pada anak yang tidak diawasi secara bijak memungkinkan anak untuk bermain media sosial dengan bebas. Penggunaan media sosial pada anak yang tidak dilakukan dengan bijak dapat menimbulkan anak terkena cyberbullying.