Rangkaian cedera ini tentu mengganggu ritme dan strategi yang telah disiapkan pelatih, sekaligus mengurangi opsi di lini tengah dan belakang yang sudah tertekan.
Babak pertama ditutup dengan keunggulan 3-0 untuk Jepang, lagi-lagi melalui Daichi Kamada di masa injury time. Keunggulan ini membuat harapan Timnas Indonesia untuk bangkit di babak kedua kian menipis.
Alih-alih meredam serangan, gawang Emil Audero justru kembali dibobol tiga kali di paruh kedua oleh Ryoya Morishita, Shuto Machino, dan Mao Hosoya.
Hasil akhir 6-0 ini bukan hanya sebuah kekalahan, melainkan sebuah pelajaran berharga tentang jurang kualitas yang masih harus dikejar Timnas Indonesia di level Asia.
Perjalanan kualifikasi Piala Dunia 2026 memang telah berakhir pahit, namun evaluasi menyeluruh dan pembenahan fundamental adalah harga mati jika ingin berbicara lebih banyak di kancah sepak bola internasional di masa depan.***