Keuntungan produk derivatif adalah pada leverage. Investor bisa mendapatkan eksposur yang lebih besar dengan modal yang lebih kecil. Lalu bagi investor yang sudah sophisticated atau memahami investasi, dapat menjadikan instrument derivatif sebagai fasilitas hedging, yaitu untuk melindungi portofolio dari risiko fluktuasi harga. Produk ini juga memiliki potensi keuntungan tinggi, jika berinvestasi dengan strategi yang tepat.
Namun, investor harus mewaspadai risiko produk derivatif, yaitu pertama, risiko leverage. Karena menggunakan margin, potensi kerugian juga bisa lebih besar dari investasi awal. Kedua, kompleksitas karena membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam dibandingkan saham atau obligasi. Ketiga, risiko likuiditas, akibat tidak semua kontrak derivatif memiliki likuiditas tinggi di pasar.
Dengan memahami produk-produk atau berbagai instrumen investasi yang ada di pasar modal, para investor bisa memilih instrumen investasi sesuai dengan tujuan keuangan, profil risiko, dan jangka waktu investasi masing-masing. Saham menawarkan potensi keuntungan tinggi tetapi juga memiliki risiko tinggi, obligasi memberikan pendapatan tetap tetapi memiliki risiko suku bunga dan gagal bayar.
Sementara reksa dana adalah pilihan yang lebih mudah bagi pemula karena dikelola secara profesional. Sedangkan produk derivatif hanya untuk investor yang betul-betul sudah mengerti mengenai strategi berinvestasi. Sebelum berinvestasi, pastikan untuk memahami risiko yang ada dan melakukan analisis mendalam agar keputusan investasi lebih bijak.***
Artikel Terkait
Kumpulan Kode Promo Gojek dan Grab, Selasa 4 Februari 2025, Hari Ini Ongkos Kemampuan Diskon 50 Persen
Daftar Kode Promo Grab dan Gojek, Selasa 4 Februari 2025, Ada Diskon untuk Pulang Kampus
Bocoran Kode Promo Grab dan Gojek, Jumat 7 Februari 2025, Ada Diskon 50 Persen Pergi ke Kantor
Bocoran Kode Promo Grab dan Gojek, Sabtu 8 Februari 2025, Hemat 50 Persen Ongkos Perjalanan Khusus Hari Ini
Prospek Cerah Pasar Modal 2025: Rekor IHSG, Lonjakan Investor, dan Optimisme Ekonomi