“Jangan hanya mengandalkan satu lembaga, dua lembaga. Nggak bisa, kita semua harus bekerja sama karena ini sangat bahaya,” tegasnya.
Permasalahan rehabilitasi ini juga sempat disinggung Prabowo saat menyampaikan sambutan dalam acara tersebut.
“Kita masih ada upaya rehabilitasi dan sebagainya, tapi ini menjadi PR bagi kita sekarang,” ujar Prabowo setelah membandingkan ada negara lain yang menyelesaikan persoalan narkoba dengan tembak di tempat.
“Tapi saya terima kasih semua lembaga yang sudah menjalankan rehabilitasi ini, tapi ini tidak mungkin kalau tidak bersama-sama kita lakukan melalui semua lembaga pendidikan, termasuk pendidikan agama,” jelasnya.
Ikut Libatkan Lembaga Pendidikan untuk Mencegah Peredaran Narkoba
Selain rehabilitasi, Prabowo juga menyebut bahwa lembaga pendidikan, termasuk pendidikan keagamaan dalam upaya mencegah peredaran narkoba di Indonesia.
“Pendidikan SD, SMP, SMA, perguruan tinggi harus terus kita gencarkan bersama. Jadi, Pramuka penting, olahraga penting, segala upaya organisasi agara pemuda-pemudi kita dibesarkan menjadi tanggap,” terangnya.
Koordinasi Penegak Hukum Harus Dijalankan
Untuk memberantas peredaran narkoba, Prabowo mengingatkan Polri untuk lebih sigap dan kerja sama dengan beberapa pihak terkait.
“Jadi polisi harus lebih sigap, kompak, kerja sama dengan TNI, Bea Cukai, Kejaksaan, semua, semua lembaga kita harus jadi satu tim,” ucap Prabowo.
“Saya selalu katakan kita harus kerja dengan teamwork. Jangan ego sektoral, jangan loyalitas korps berlebihan. Kita satu korps, korps merah putih, korps NKRI,” tambahnya.
Penyelundupan narkoba juga menjadi masalah banyak pihak yang harus dibongkar sampai ke akarnya.