CATATAN BANDUNG - Banjir besar kembali melanda wilayah Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, setelah hujan deras mengguyur Jakarta pada Minggu, 6 Juli 2025. Air meluap dari Kali Ciliwung dan menggenangi permukiman padat penduduk. Dalam waktu singkat, rumah-rumah warga terendam hingga setinggi dada orang dewasa. Situasi ini mendorong aparat keamanan untuk segera turun tangan melakukan evakuasi darurat.
Salah satu peristiwa paling mencolok yang terjadi dalam proses evakuasi tersebut adalah penyelamatan seorang ibu hamil yang sedang dalam kondisi mendekati waktu persalinan. Ibu tersebut terjebak di dalam rumahnya yang berlokasi di gang sempit, sehingga menyulitkan akses kendaraan penyelamat. Gang yang hanya cukup untuk satu orang lewat itu pun sudah tertutup oleh air banjir.
Menanggapi kondisi itu, Satuan Brimob Batalyon B Pelopor Polda Metro Jaya bersama personel TNI segera menyusun strategi evakuasi khusus. Karena perahu karet tidak memungkinkan untuk masuk ke gang sempit tersebut, tim evakuasi memutuskan menggunakan ban dalam kendaraan sebagai alat bantu pelampung. Keputusan ini diambil cepat demi menyelamatkan nyawa ibu hamil dan bayinya.
Baca Juga: Mentan Tegas Wanti-wanti Pengusaha Beras Nakal, Ingatkan Satgas Pangan Bakal Pantau Sampai Daerah
AKP Sutarso, perwira dari Brimob yang memimpin operasi di lapangan, menjelaskan bahwa ban atau bahkan bak mandi dapat menjadi alternatif alat evakuasi di lokasi dengan keterbatasan akses.
Ia mengatakan bahwa keselamatan korban menjadi prioritas utama dan improvisasi alat menjadi kunci keberhasilan dalam situasi seperti ini. Ban tersebut kemudian digunakan untuk menempatkan ibu hamil secara hati-hati, sebelum ditarik keluar dari zona rawan.
Evakuasi berlangsung dengan penuh kehati-hatian. Petugas Brimob dan TNI bergantian menopang serta menstabilkan posisi ibu di atas ban agar tidak jatuh. Arus air yang cukup kuat dan kondisi gang yang licin membuat proses ini berlangsung cukup menegangkan. Namun, berkat kerja sama dan koordinasi tim yang solid, ibu hamil tersebut akhirnya berhasil dibawa ke tempat aman.
Setelah berhasil keluar dari gang sempit, ibu tersebut langsung dibawa ke pos evakuasi yang terletak di sebuah gedung sekolah dasar di kawasan Kebon Pala. Di tempat itu, petugas medis sudah bersiaga untuk memberikan penanganan pertama. Ibu hamil dalam keadaan stabil dan segera dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Tidak hanya menyelamatkan ibu hamil, Brimob dan TNI juga telah mengevakuasi sedikitnya 250 warga lainnya sejak sore hari. Mereka terdiri dari anak-anak, lansia, dan warga yang rumahnya terendam sepenuhnya. Proses evakuasi berlangsung hingga malam hari dengan bantuan alat seadanya karena keterbatasan akses kendaraan di lokasi padat penduduk tersebut.
Baca Juga: Jangan Panik! Ini Cara Aman Investasi Saham di Tengah Konflik Dunia
Di lokasi pengungsian, Brimob turut mendirikan dapur lapangan untuk memenuhi kebutuhan makan para pengungsi. Menu makanan sederhana seperti nasi, telur, dan sayur mayur disiapkan setiap hari untuk memastikan warga tetap mendapatkan asupan gizi yang cukup. Tim juga memastikan air minum, selimut, dan perlengkapan bayi tersedia.
TNI juga berperan penting dalam proses distribusi logistik. Mereka membantu menyalurkan bantuan dari pemerintah daerah dan lembaga sosial yang datang ke pos pengungsian.
Semua pihak bahu membahu untuk memastikan para pengungsi, termasuk ibu hamil dan keluarganya, bisa bertahan dalam kondisi yang layak.
Masyarakat sekitar sangat mengapresiasi kehadiran dan aksi cepat aparat keamanan tersebut. Banyak yang merasa lega karena keselamatan mereka diprioritaskan.