“Bung Karno membangun narasi terbesar bangsa Indonesia dengan pidato 1 Juni dengan lahirnya Pancasila. Ini adalah fondasi terbesar bangsa yang masih kita pegang teguh sampai hari ini.” tuturnya.
“Selanjutnya, Pak Harto adalah peletak dasar pembangunan ekonomi modern setelah Bung Karno. Lalu Pak Habibie menyadarkan bangsa Indonesia pentingnya pembangunan SDM dan pembangunan berdasarkan teknologi mendorong Indonesia cinta science.” lanjut Budiman.
Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur, lanjut Budiman adalah juga peletak dasar kembali prinsip toleransi bangsa.
“Gusdur menjadi pengingat kembali karakter bhinneka tunggal indonesia dan untuk itu toleransi ditumbuhkan di era Gusdur. Apapun suku dan agama, serta aliran politiknya.
Lalu Ibu Megawati adalah peletakdasar pelembagaan institutsi-institusi politik demokratis, seperti KPK dan MK. Bu Mega juga menata kembali politik demokratis.” jelasnya.
Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) menurut Budiman mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi oleh Prabowo karena meneruskan tradisi demokrasi dan merawat tradisi perdamaian, setelah era yang penuh konflik politik setelah demokrasi.
Kemudian Presiden Jokowi, adalah peletak dasar infrastruktur fisik dan SDM masa depan bangsa Indonesia.
“Pak Jokowi meletakkan dasar Indonesia menuju kemajuan dengan pemerataan infrastruktur fisik dan pembangunan SDM. Tidak ada yang tidak ada terjangkau. Dan satu lagi, Pak Jokowi menyatukan Indonesia dengan kerja.” jelas Budiman.