Layaknya Agar-agar, Kontur Jalan di Aceh Tamiang usai Dilanda Banjir Bandang Masih Berbahaya untuk Diakses Warga

Menurutnya, banyak fasilitas umum (fasum) serta bangunan milik warga mengalami kehancuran signifikan.

"Setelah melihat langsung kondisi di lapangan, memang sangat parah," ungkap AHY.

"Hampir semua struktur bangunan, baik milik masyarakat maupun milik pemerintah, hancur atau rusak berat akibat banjir besar dan longsor beberapa waktu lalu," tambahnya.

Janjikan Perbaikan Jalan hingga Jembatan Rusak

Baca Juga: Curhat Korban Banjir di Aceh Tamiang yang Berteduh dengan Terpal Seadanya: Mengaku Hanya Butuh Selimut, Bukan Uang

Dalam kesempatan yang sama, AHY menjelaskan pemerintah saat ini memprioritaskan penanganan darurat bencana secara cepat agar kebutuhan dasar warga terpenuhi.

Hal tersebut, mulai dari tenda, air bersih, layanan kesehatan, hingga pemulihan akses antarwilayah.

"Bantuan logistik, seperti beras dan sembako, harus terus mengalir karena masyarakat sama sekali tidak memiliki daya untuk mencukupi kebutuhan harian," ucap AHY.

AHY juga menyoroti pentingnya mempercepat pengerahan alat berat demi membersihkan material bencana dan memperbaiki infrastruktur.

Terkait hal itu, AHY berharap Kementerian Pekerjaan Umum dapat segera membuka jalur yang terputus.

"Antar-kecamatan dan antar-desa harus bisa tersambung kembali, karena banyak jalan putus dan jembatan hancur yang perlu segera diperbaiki," sebut AHY.

"Pengerahan alat-alat berat seperti eskavator, loader, dan backhoe harus dikawal bersama, agar proses pembersihan dan perbaikan dapat berjalan cepat," tandasnya.*