Dalam hal ini pengguna bisa menandai produk yang ditawarkan sambil melakukan
siaran live.
Sehingga pembeli bisa melihat produknya sambil menikmati siaran live hingga akhir.
Pengguna bisa melihat diskon yang ditawarkan penjual saat live streaming.
Bahkan juga ditampilkan stok barang yang masih tersisa sehingga pembeli bisa
mengetahui ada berapa barang yang masih tersedia.
Pada platform Shopee, memungkin para calon pembeli untuk melihat ulang siaran
ulang dari live streaming para pelaku usaha. Sehingga pengguna Shopee bisa melihat
bagaimana barang ditawarkan penjual ketika live.
Dari sisi fitur mungkin banyak yang mengira bahwa ini hal yang baik, namun dalam
prakteknya fitur rewind atau tonton ulang mengurangi esensi dari Live Streaming yang
ditawarkan. Sehingga mengurangi tingkat kenyamanan pelanggan atau pembeli yang
hendak membeli produk yang ditawarkan oleh merchant/penjual.
Meskipun begitu, pengguna harus memperbanyak jumlah follower terkait dengan
pengguna yang berjualan di Shopee.
Shopee juga menerapkan biaya penanganan yang perlu diperhatikan. Secara umum
dari TikTok Shop dan Shopee juga ada memiliki kesamaan juga berkaitan dengan live
streaming.
Pembeli sama-sama bisa melihat barang yang ditawarkan secara jelas melalui live
streamingnya.
Kesimpulannya adalah tim AboutMalang.com, menyarankan untuk menggunakan
TikTok Shop alih-alih menggunakan Shopee sebagai lapak berjualan secara Live
Streaming.
Hal ini dikarenakan penggunaan yang mudah dari sisi user, UI (User Interface) atau
tampilan yang ringan, jangkauan pengguna yang lebih luas serta keaslian barang
terjamin membuat Tiktok Shop lebih unggul dari Shopee.
Pembeli juga bisa membeli barang yang diinginkan secara online tanpa perlu datang ke
lokasi tokonya. Jadi kamu tim mana nih, Shopee atau TikTok Shop?