bisnis

Apa Itu Indeks Saham? Ini Penjelasan Lengkap dan Manfaatnya bagi Investor

Senin, 11 Agustus 2025 | 19:22 WIB
Ilustrasi Saham dalam Aplikasi trading saham (Jakarta Voice)

Selain IHSG dan LQ45, yaitu indeks yang terdiri dari 45 saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik, masih banyak indeks saham lain di BEI. Ada pula IDX30, yang merupakan versi lebih ramping dari LQ45. Indeks ini hanya mencakup 30 saham dengan performa dan likuiditas terbaik di BEI. IDX80 menampilkan 80 saham dengan kriteria tertentu dalam hal likuiditas dan fundamental. IDX80 memberikan cakupan yang lebih luas daripada LQ45 atau IDX30 dan dapat digunakan untuk melihat gambaran yang lebih beragam dari saham-saham aktif di pasar.

Untuk mewakili segmen saham berkapitalisasi besar, terdapat indeks IDX BUMN20, yang memuat saham-saham dari perusahaan milik negara (BUMN, BUMD, dan afiliasinya) yang tercatat di BEI. Indeks ini berguna bagi investor yang ingin fokus pada peran negara dalam perekonomian nasional dan ingin berinvestasi di saham-saham perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah.

Bagi investor yang tertarik pada pendekatan berbasis prinsip-prinsip Islam, BEI menyediakan indeks Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks Saham Syariah Indonesia/Indonesia Sharia Stock Index (ISSI). JII berisi 30 saham saham syariah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi, sementara ISSI mencakup seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK. Kedua indeks ini menjadi panduan utama bagi investor yang ingin memastikan portofolionya sesuai dengan prinsip syariah.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar, Jumat 8 Agustus 2025: Indonesia,Vs Myanmar, Dangdut Academy 7, Persebaya Surabaya Vs PSIM Yogyakarta

Ada pula indeks yang dibuat untuk mewakili sektor industri tertentu. Misalnya, BEI mengembangkan indeks sektoral, seperti indeks sektor keuangan, sektor infrastruktur, sektor teknologi, dan lain sebagainya. Indeks sektoral memungkinkan investor untuk melihat dan membandingkan kinerja antar sektor dalam perekonomian. Misalnya, ketika sektor energi sedang tumbuh pesat, indeks sektor energi akan memperlihatkan tren kenaikan yang signifikan dibanding sektor lain.

Seiring berkembangnya tren global, BEI juga memperkenalkan indeks Environmental, Social, and Governance (ESG), yaitu SRI-KEHATI Index dan indeks ESG lainnya yang menyoroti perusahaan-perusahaan dengan kinerja baik dalam aspek keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Indeks ini penting bagi investor yang mengedepankan nilai-nilai etika dan keberlanjutan dalam strategi investasinya.

Tak hanya itu, BEI juga merilis indeks tematik yang menarik, seperti IDX High Dividend 20, yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.. Indeks ini sangat cocok bagi mereka yang mencari arus kas rutin dari hasil dividen, terutama investor yang cenderung konservatif atau telah memasuki masa pensiun.

Ada juga IDX Value30, yang berisi saham-saham yang dianggap memiliki valuasi murah secara fundamental namun tetap likuid. Indeks ini menarik bagi investor yang menerapkan pendekatan value investing, sebagaimana yang dipopulerkan oleh tokoh legendaris seperti Warren Buffett.

Indeks-indeks lainnya seperti IDX Growth30, IDX-MES BUMN 17, dan IDX Quality30 menunjukkan bahwa BEI terus mengembangkan berbagai jenis indeks untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi investor yang semakin beragam.

Secara keseluruhan, keberagaman indeks saham di BEI memungkinkan investor untuk memilih pendekatan yang paling sesuai dengan tujuan investasinya, apakah ingin mengikuti pasar secara keseluruhan, fokus pada saham-saham syariah, menargetkan dividen, atau menyasar sektor-sektor tertentu. Indeks-indeks ini menjadi alat bantu yang sangat penting, tidak hanya sebagai barometer pasar, tetapi juga sebagai dasar dalam merancang strategi investasi yang lebih terarah dan cerdas. ***

Halaman:

Tags

Terkini