bisnis

Pasar Saham Bergejolak? Ini 5 Langkah Strategis agar Tetap Waras dan Cuan

Selasa, 6 Mei 2025 | 07:29 WIB
Potret Gedung Indonesia Stock Exchange (IDX) atau Bursa Efek Indonesia (BEI). (Unsplash.com/@Ruben Sukatendel)

CATATAN BANDUNG – Pasar saham yang fluktuatif sering kali membuat investor panik, khususnya generasi muda yang baru mulai menanam modal. Banyak yang langsung berpikir untuk menjual saham ketika grafik menunjukkan penurunan. Padahal, sikap seperti itu bisa berujung kerugian jangka panjang.

Dalam dunia investasi, emosi adalah lawan utama. Saat ketakutan menguasai, logika bisa tergeser. Oleh karena itu, perlu strategi untuk menjaga kewarasan ketika indeks merah menyala. Strategi tersebut bisa dirangkum dalam lima langkah utama yang bisa dijadikan panduan.

Langkah pertama adalah menetapkan tujuan investasi secara spesifik. Tanpa arah yang jelas, kita akan bingung saat menghadapi perubahan pasar. Mengetahui apa yang ingin dicapai—apakah rumah, pendidikan anak, atau pensiun—membantu kita bertahan dalam tekanan pasar.

Berpikir jangka panjang akan menghindarkan kita dari keputusan emosional. Pasar boleh berfluktuasi, tapi tujuan tetap harus konsisten. Ini akan menjadi jangkar utama saat investor lain mulai panik.

Langkah kedua, kenali profil risiko diri sendiri. Tidak semua orang punya toleransi yang sama terhadap kerugian. Investor yang tidak paham kapasitas risiko sering kali mengambil langkah ekstrem saat menghadapi penurunan.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Hari ini Selasa 6 Mei 2025, Simak Bioskop Trans TV: D'Artagnan, Meters Down, Brownies Hits, Insert Story

Dengan mengetahui apakah kita termasuk konservatif, moderat, atau agresif, kita bisa menyusun portofolio sesuai toleransi tersebut. Ini akan mencegah gejolak mental saat pasar bergoyang.

Langkah ketiga yang tidak kalah penting adalah melakukan diversifikasi. Menyebar dana di berbagai instrumen dan sektor adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko. Jika satu sektor rugi, sektor lain bisa menyelamatkan keseluruhan portofolio.

Langkah keempat, pelajari pola dan siklus pasar. Pasar saham bukan permainan satu arah. Akan ada fase naik dan turun. Investor sukses biasanya tahu kapan harus bertahan, dan kapan saat yang tepat untuk masuk kembali.

Penurunan harga saham bukan akhir segalanya. Justru, banyak peluang besar hadir di masa krisis. Sejarah membuktikan bahwa setelah masa-masa sulit, pasar selalu bangkit kembali.

Langkah terakhir adalah memiliki mentor atau penasihat keuangan yang profesional. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan perspektif yang netral, bukan didorong oleh panik atau euforia sesaat.

Baca Juga: HERSHARE 2025 Buka Wawasan Ibu Rumah Tangga soal Investasi Halal

Penasihat keuangan juga bisa membantu menyusun ulang strategi jika terjadi perubahan besar dalam portofolio. Mereka bertindak sebagai kompas saat arah pasar berubah drastis.

Dengan memegang lima langkah ini, investor tidak perlu lagi takut saat pasar terguncang. Bukan berarti tidak akan rugi, tapi kerugian bisa dikelola dengan bijak. Justru, dari setiap penurunan, bisa muncul peluang baru.

Halaman:

Tags

Terkini