"Kalau bandara (BIJB) sudah beroperasi penuh nanti harus ada kelanjutan di daratnya seperti apa," ucapnya.
Setiawan menegaskan, proses kemitraan akan berlangsung secara fair dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Pola _partnership_ ini mekanismenya dibuka peluang sesuai dengan aturan yang berlaku seperti halnya tender, yakni siapa yang paling menguntungkan, berkualitas dan sesuai dengan harapan," sambungnya.
Setiawan pun optimistis BIJB dapat menjadi andalan warga Jabar untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara.
"Pertama bahwa sekarang dari Bandung ke Kertajati tidak lebih dari satu jam. Bandingannya kalau BIJB berjalan (aktivasi penuh) kita tak perlu lagi ke Bandara Soekarno Hatta. Jarak tempuhnya lebih cepat dan dari sisi kemacetan ke arah Kertajati juga lebih baik," tutur Setiawan.
Baca Juga: KKP Bersama Nelayan Mengumpulkan Sampah dari Laut di Kota Palu
"Apalagi sekarang Bandara Husein Sastranegara terbatas tak semua penerbangan berada di sana. Panjang runway-nya juga terbatas tidak semua (penerbangan) ke sana," pungkasnya.***