CATATAN BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang tengah melanda wilayahnya dalam beberapa hari terakhir. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengatakan pihaknya telah menurunkan tim gabungan dari berbagai dinas untuk melakukan patroli 24 jam guna mengantisipasi potensi bencana di sejumlah titik rawan.
“Cuaca ekstrem ini bukan hanya terjadi di Bandung, tetapi juga bagian dari fenomena nasional yang sudah diingatkan oleh BMKG,” ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Rabu, 29 Oktober 2025.
Farhan mengungkapkan, dalam tiga hari terakhir sejumlah kejadian seperti longsor, pohon tumbang, dan genangan air terjadi di berbagai kawasan, terutama di pemukiman yang berada dekat bantaran sungai. Untuk itu, Pemkot Bandung memperkuat sistem drainase dan mempercepat pembersihan saluran air di beberapa wilayah yang terdampak.
Baca Juga: Instagram dan TikTok Diserbu Netizen Gegara Disangka Jule, Sule: Saya Salah Apa?
“Kami fokus membersihkan saluran air agar aliran tidak tersumbat. Pekerjaan ini sudah dilakukan sejak Maret lalu, namun tantangannya besar karena erosi dari kawasan pegunungan seperti Tangkubanparahu dan Manglayang cukup tinggi,” jelasnya.
Sedimentasi dari wilayah pegunungan membuat saluran air di Kota Bandung cepat dangkal. “Kondisinya seperti berpacu dengan hujan. Baru dibersihkan beberapa bulan lalu, kini sudah penuh lagi. Ini terus berulang setiap musim hujan,” tambahnya.
Selain perbaikan drainase, Pemkot Bandung juga menambah pompa penyedot air di daerah rawan genangan seperti Gedebage. “Kami sudah menambah pompa baru, hasilnya cukup efektif mengurangi genangan,” kata Farhan.
Ia menegaskan, prioritas utama Pemkot Bandung saat ini adalah memastikan keselamatan warga. “Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada korban jiwa. Hanya satu rumah di kawasan Pajajaran yang jebol dan menyebabkan luka ringan,” ujarnya.
Baca Juga: Link Live Streaming Top 8 Grup 1 Show Dangdut Academy 7
Penanganan cepat juga dilakukan terhadap tanggul dan saluran yang rusak. Farhan meminta warga untuk tetap waspada dan segera melapor jika menemukan potensi bahaya di lingkungan masing-masing. “Kami langsung perbaiki kerusakan yang berisiko bagi warga. Semua harus siaga karena cuaca ekstrem ini belum berakhir,” tegasnya.***