berita

Kisruh di Acara Pernikahan Wakil Bupati Garut dan Anak Gubernur Jabar KDM: Tiga Warga Tewas, Ratusan Terluka

Sabtu, 19 Juli 2025 | 00:29 WIB
insiden desak-desakan dalam acara pesta hiburan acara pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dengan Maula Akbar anak dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Istimewa)

CATATAN BANDUNG- Pernikahan sejatinya menjadi momen bahagia, apalagi jika digelar dengan melibatkan masyarakat luas. Namun, pesta rakyat yang menjadi bagian dari pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dengan Maula Akbar justru berakhir duka. Kegiatan yang berlangsung di Alun-Alun Garut dan Pendopo Kabupaten pada Jumat itu berujung ricuh, bahkan memakan korban jiwa.

Masyarakat dari berbagai wilayah berkumpul sejak pagi hari. Mereka antusias mengikuti panggung hiburan rakyat serta menyantap hidangan gratis yang disediakan panitia. Namun, jumlah warga yang hadir ternyata melampaui kapasitas kawasan acara.

Kericuhan mulai terjadi ketika massa mulai berdesakan di pintu gerbang utama Pendopo Garut. Keinginan untuk masuk ke area acara membuat warga kehilangan kesabaran. Dorong-dorongan tak terelakkan, menciptakan kekacauan di tengah upaya aparat mengatur situasi.

Baca Juga: Analisis Kriminolog Forensik: Ada Tanda-Tanda Tak Wajar di Balik Kematian Arya Daru

Sejumlah warga, termasuk anak-anak dan lansia, menjadi korban dalam insiden ini.

Beberapa mengalami pingsan karena sesak napas, sementara tiga di antaranya dilaporkan meninggal dunia akibat insiden desak-desakan yang tak terkendali.

Korban pertama adalah seorang anak perempuan berusia 8 tahun bernama Vania Aprilia, disusul Dewi Jubaeda (61), dan Bripka Cecep Saeful Bahri (39), anggota polisi yang sedang bertugas. Ketiganya sempat dievakuasi ke RSUD dr. Slamet Garut, namun tak tertolong.

Kabar duka ini membuat publik Garut terguncang. Banyak pihak menyalahkan lemahnya pengawasan dan manajemen kerumunan.

Seharusnya, acara yang berskala besar disertai perhitungan teknis, terutama soal kapasitas tempat dan pengamanan.

Meski sudah terjadi insiden tragis, acara hiburan sempat tetap berjalan di panggung Alun-Alun.

Situasi ini menuai kritik tajam dari warganet yang menilai kurangnya empati terhadap korban dan keluarga yang tengah berduka.

Di media sosial, tagar #GarutBerduka menjadi trending. Warga meminta Pemkab Garut serta pihak panitia bertanggung jawab dan memberikan penjelasan terbuka atas tragedi yang terjadi.

Pihak rumah sakit juga telah mengonfirmasi ketiga korban meninggal dunia.

Salah satu keluarga korban bahkan berharap ada itikad baik dari pemerintah daerah dan panitia penyelenggara untuk memberikan tanggung jawab moral.

Halaman:

Tags

Terkini