CATATAN BANDUNG- Inilah sejarah Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap tanggal 23 Juli merupakan momen istimewa bagi bangsa Indonesia untuk mengapresiasi dan merayakan keceriaan anak-anak.
Perjalanan sejarah HAN dimulai dari Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang didirikan pada tahun 1946. Kowani menggagas Hari Kanak-Kanak Nasional untuk pertama kalinya, meskipun organisasi ini sudah ada sejak Kongres Perempuan Indonesia I pada tanggal 22 Desember 1928.
Momentum bersejarah terjadi pada 23 Juli 1957, ketika Presiden Soekarno secara resmi menetapkan Hari Kanak-Kanak Nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1957.
Baca Juga: Inilah Kata Kata Mutiara di Hari Anak Nasional 2024: untuk Generasi Penerus Bangsa
Penetapan ini menjadi tonggak penting dalam upaya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak di Indonesia.
Seiring perkembangan zaman, nama Hari Kanak-Kanak Nasional diubah menjadi Hari Anak Nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984. Perubahan ini mencerminkan cakupan yang lebih luas dalam perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak, tidak hanya terbatas pada anak-anak kecil, tetapi juga remaja dan anak-anak lainnya.
Peringatan HAN selalu diwarnai dengan berbagai kegiatan yang menarik dan bermanfaat bagi anak-anak. Mulai dari seminar, workshop, pertunjukan seni, hingga kegiatan bermain dan edukasi.
Berbagai pihak, mulai dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, hingga masyarakat luas, bahu-membahu dalam menyelenggarakan acara-acara tersebut.
Tujuan utama HAN adalah untuk:
* Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak.