berita

Akhirnya KPU Jujur dan Respon Dugaan Penggelembungan Suara PSI:Ada Ketidakakuratan Data

Rabu, 6 Maret 2024 | 15:55 WIB
Presiden RI Jokowi Bersama Kader PSI (Ist)

CATATAN BANDUNG -- Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Idham Holik, mengakui adanya ketidakakuratan data yang menyebabkan perbedaan jumlah suara antara Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dan Formulir Model C1-Plano pada Pemilu 2024. 

Hal ini tidak hanya terjadi pada satu partai saja, seperti yang disampaikan Idham sebagai respons atas pertanyaan mengenai dugaan penggelembungan suara oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

"Pada umumnya selama ini ketidakakuratan itu terjadi tidak hanya pada satu partai," ujar Idham di Jakarta, Rabu.

Idham menegaskan bahwa ketidakakuratan tersebut juga mempengaruhi partai lain, namun Sirekap bukanlah penentu hasil resmi perolehan suara. 

Baca Juga: Pameran Keperluan Ibu dan Anak IMOBY 2024 Sukses Digelar di Bandung

"Perhatikan di Sirekap sekarang, kalau saya jelaskan begini, begini, kan sebaiknya diverifikasi mandiri saja. Partai lain kena, tidak?" tanya dia seperti dikutip dari Antara News, Rabu 6 Maret 2024.

Dia menegaskan Sirekap bukan penentu hasil resmi perolehan suara. Hasil resmi itu diperoleh dari rekapitulasi berjenjang mulai dari PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi, dan KPU RI.

"Hal tersebut bisa dilihat bagaimana KPU melakukan rekapitulasi perolehan suara luar negeri kemarin yang berlangsung hari Rabu 28 Februari sampai Senin 4 Maret. Kan, dilakukan secara manual," ucapnya.

Meski begitu, Idham mengaku tak bisa membeberkan nama-nama partai itu sebab berkaitan dengan persoalan etika.

Hasil suara PSI dalam Pemilu 2024 mendadak melonjak drastis saat proses rekapitulasi.

Sebelumnya, Sabtu 2 Maret 2024, Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menilai wajar adanya penambahan suara saat KPU melakukan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV, Rabu 6 Maret 2024: Takdir Lonceng Cinta, Mega Bollywood, Cinta untuk Guddan, Ratu Buaya Putih

Oleh karena itu, dia mengingatkan kepada semua pihak agar tidak tendensius dalam menyikapi penambahan suara untuk PSI.

"Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut," kata Grace Natalie dalam siaran resmi PSI di Jakarta, Sabtu.

Halaman:

Tags

Terkini