berita

Warga Yogyakarta Geruduk PSI, Minta Ade Armando Ditangkap karena Sebut Pemerintahan Sultan Politik Dinasti

Senin, 4 Desember 2023 | 16:30 WIB
Parpol Ade Armando. (tangkapan layar Instagram/@adearmando_official)

CATATAN BANDUNG – Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dibuat geram oleh pernyataan pegiat media sosial sekaligus politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando yang menyinggung politik dinasti di pemerintahan Sultan.

Atas pernyataanya tersebut, muncul petisi “Tangkap Ade Armando” yang digaungkan oleh Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (Paman Usman)

Dalam sebuah poster yang beredar di media sosial, masyarakat yang mengatasnamakan Paman Usman mengancam menggeruduk Kantor DPW PSI Yogyakarta.

Hal ini dipicu lantaran kritik Ade Armando terhadap para Mahasiswa yang melakukan Demontrasi terkait Politik Dinasti.

Dalam poster tersebut, tertulis seruan agar Ade Armando ditangkap dengan mengumpulkan massa DIY yang bertitik kumpul di parkiran andong Pasar Beringharjo, Jl. Sriwedani, Jogja pada Senin 4 Desember 2023.

Baca Juga: Sinopsis Nath Hari Ini Senin 4 Desember 2023 Tayang di ANTV,

Massa menentang pernyataan  Ade Armando  yang menyebut BEM UI dan BEM UGM ironi lantaran, menurut Ade Armando, Daerah Istimewa Yogyakarta lah yang sebetulnya mempraktikkan politik dinasti.

Dalam unggahan video Ade Armando di akun X-nya, @adearmando61, dia menyoroti aksi BEM UI dan BEM UGM yang sempat digelar di Yogyakarta berkaitan dengan politik dinasti.

“Terus terang saya meragukan keseriusan para mahasiswa memperjuangkan demokrasi, misalnya saja saya baca bahwa ada gerakan aliansi mahasiswa di Jogja melawan politik dinasti, di video pendeknya tampil Ketua BEM UI dan Ketua BEM UGM, mereka gunakan baju kaos bertuliskan republik rasa kerajaan,” ujar Ade Armando.

Baca Juga: VIRAL, Pendaki Gunung Merapi Berlumur Abu Vulkanik Terjebak saat Erupsi di Sumatera Barat

Menurut Ade Armando, demontrasi yang dilakukan BEM UI dan BEM UGM sangat ironi dilakukan di Yogyakarta. Dirinya menyebutkan bahawa yang jelas-jelas menunjukkan politik dinasti justru wilayah tempat mereka menggelar aksi yakni Yogyakarta.

“Ini ironi sekali karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti, dan mereka diam saja. Anak-anak BEM ini harus tahu dong kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti sesungguhnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu, gubernurnya adalah Sultan Hamengku Buwono ke-X yang menjadi gubernur karena garis keturunan,” jelasnya.***

Tags

Terkini