CATATAN BANDUNG – Kabar duka menyelimuti jagat politik nasional. Suryadharma Ali, mantan Menteri Agama Republik Indonesia periode 2009 hingga 2014, wafat pada Kamis pagi, 31 Juli 2025, pukul 04.18 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan.
Kabar berpulangnya tokoh senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut dikonfirmasi oleh DPP PPP melalui unggahan di akun Instagram resmi mereka, @dpp.ppp. “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami turut berdukacita atas wafatnya Bapak Haji Suryadharma Ali, Ketua Umum PPP periode 2007–2014,” tulis pernyataan resmi partai.
Semasa hidupnya, Suryadharma Ali dikenal sebagai figur sentral yang membawa PPP ke kancah politik nasional dengan semangat Islam moderat dan inklusif. Ia menjabat sebagai Ketua Umum PPP selama tujuh tahun dan menjadi Menteri Agama di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Pengabdiannya dalam dunia politik dan keagamaan telah meninggalkan jejak berharga bagi bangsa Indonesia,” lanjut pernyataan dari PPP.
Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka di Jalan Cipinang Cempedak I No. 30, Jatinegara, Jakarta Timur. Rencananya, prosesi pemakaman akan dilaksanakan ba’da Dzuhur di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Jalan KH Ahmad, Kampung Mariuk, Desa Gandasari, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Baca Juga: Terdeteksi Gelombang Kuat 30 cm Terjang Hokkaido, Jepang Kini Siaga Tsunami Susulan Setinggi 3 Meter
Sekretaris Jenderal DPP PPP, Arwani Thomafi, menyampaikan rasa belasungkawa mendalam. “Kami kehilangan seorang tokoh besar yang berjasa bagi partai dan bangsa. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ujarnya.
Keluarga almarhum juga memohon doa dari masyarakat agar segala amal ibadah Suryadharma Ali diterima, dosa-dosanya diampuni, dan arwahnya ditempatkan di surga-Nya.
“Mohon keikhlasan doanya, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan ampunan bagi beliau,” demikian isi pesan keluarga yang diteruskan kepada publik.
Suryadharma Ali tak hanya dikenal karena jabatan-jabatan strategisnya, namun juga karena dedikasinya dalam memperjuangkan moderasi beragama dan persatuan bangsa. Kepergiannya menjadi kehilangan besar, tak hanya bagi keluarga dan partainya, tapi juga bagi bangsa Indonesia.***
Artikel Terkait
Sebut Kepala Daerah Dipilih DPRD Sudah Disinggung Duluan oleh Golkar, Bahlil: Jangan Setiap Pilkada Berkelahi
Viral Video Wanita Diduga Nego Tilang dengan Polisi, Kini Pengunggah Klarifikasi dan Minta Maaf
Prabowo Apresiasi PM Anwar Ibrahim Selesaikan Konflik Thailand dan Kamboja
Jadwal Acara SCTV Kamis 30 Juli 2025: Saksikan Sinetron Asmara Gen Z, Ketika Cinta Memanggilmu, Seharum Cinta Melati
Terdeteksi Gelombang Kuat 30 cm Terjang Hokkaido, Jepang Kini Siaga Tsunami Susulan Setinggi 3 Meter